Warga NU Demak Gelar Aksi Jalan Kaki dan Istighotsah Protes Bencana Rob yang Menahun di Sayung

oleh -946 Dilihat
oleh

Demak,SaberPungli.net:Organisasi Massa Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak akan menggelar aksi jalan kaki dan istighotsah bersama sebagai bentuk protes terhadap bencana rob yang menahun di Kecamatan Sayung. Aksi ini direncanakan pada Minggu, 15 Juni 2025, pukul 13.00–16.00 WIB, dimulai dari pintu tol Sayung menuju titik rawan banjir depan pabrik Polytron (PT HIT Sayung). Jum’at, 13/06/2025.

Aksi ini juga menuntut perhatian dan aksi cepat dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten, serta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto diminta hadir mendampingi doa dan istighotsah di lokasi.

Aksi ini juga mendorong penyelesaian jangka pendek seperti pengerukan sedimentasi sungai, pemasangan pompa, kolam retensi, polder, serta solusi jangka panjang seperti giant sea wall & normalisasi sungai.

Warga NU Demak Gelar Aksi Jalan Kaki dan Istighotsah Protes Bencana Rob yang Menahun di Sayung

Dalam aksi ini dihadiri perkirakan sebanyak 100.000 warga NU dari tingkat PCNU, MWC, ranting, Banom NU (Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU), dan masyarakat terdampak akan ikut serta.

Menurut Koordinator Aksi Mustain menyatakan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan mendalam serta harapan agar Presiden bisa menyaksikan langsung kondisi Sayung darurat ini.

“Kami sangat prihatin yang sangat mendalam atas kesengsaraan warga Sayung dan sekitarnya yang terkena dampak rob, oleh karena itu kami berharap agar Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subiyanto berkenan hadir menyaksikan langsung penderitaannya warga Kecamatan Sayung dan sekitarnya, sehingga Bapak Presiden juga bisa ikut merasakannya betapa menderitanya warga yang terdampak rob tersebut”, ucap Mustain.

Warga NU Demak Gelar Aksi Jalan Kaki dan Istighotsah Protes Bencana Rob yang Menahun di Sayung

Sedangkan pengamat lingkungan Hendy Hendro menyebut kritik keras terhadap pemerintah: “Kok pemerintah tidak malu?… Ini menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam menangani banjir rob”.

Sementara kondisi akses jalan Pantura Semarang–Demak di depan PT HIT, tergenang air hingga sampai saat ini ketinggian 20–40 cm, sehinnga melumpuhkan lalu lintas dan merendam permukiman serta sawah.

Penyebab utama adalah kombinasi pasang surut air laut, curah hujan tinggi, dan penurunan muka tanah.

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten telah mengambil langkah awal seperti normalisasi sungai dan perencanaan giant sea wall sebagai proyek strategis nasional yang ditargetkan selesai pada 2027 .

Namun solusi jangka pendek seperti pompanisasi, pengerukan sedimen, dan bantuan langsung kepada masyarakat dianggap masih terlalu lambat, bahkan cenderung tidak pernah menerima bantuan bagi yang jauh dari akses jalan, justru yang pernah mendapatkan bantuan hanya yang dekat jalan raya.

Aksi ini juga menyoroti keprihatinan kolektif warga atas krisis rob yang berkepanjangan. Lima tahun atau lebih tanpa penanganan permanen telah memaksa NU dan warga turun ke jalan untuk menuntut solusi nyata, baik teknis maupun politis. Aksi ini juga menjadi momentum penting untuk menegaskan urgensi bantuan dan kehadiran negara di daerah pesisir yang terancam abrasi & banjir rob.

Tim Red_M. Usup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.