Photo berlatar belakang alat berat merk Sany warna kuning itu pun menjadi buah bibir ditengah tengah masyarakat. Belum diketahui apa maksud dan tujuan oknum polisi bersama tiga orang rekannya itu mengabadikan momen tersebut.
Dari informasi yang beredar, salah satu pria yang ada di photo itu merupakan oknum polisi inisial H.S yang bertugas di Polsek Linggabayu, berdasarkan sumber dilapangan, H.S adalah toke sekaligus pemilik alat berat yang beroperasi melakukan penambangan emas tanpa izin di lokasi tersebut.
“Infonya tambang milik H.S masuk dari simpang pulo padang ke dalam, tepatnya di pinggir jalan sebelah kiri kurang lebih 400 meter dari jalan aspal,”sebut sumber yang enggan disebutkan namanya, Minggu (07/925)
“Toke sekaligus pemilik alat berat nya adalah H.S yang berprofesi sebagai polisi, dan bertugas di polsek Lingga Bayu,” tambahnya.
Dugaan oknum polisi yang terlibat dalam aktivitas penambangan ini dinilai tidak saja merusak citra dari institusi kepolisian, dimana seharusnya aparat penegak hukum menindak tegas setiap pelaku, bukan malah terlibat sebagai pemain serta backing dalam aktivitas ilegal tersebut.
Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, bahwa polisi yang terbukti menjadi becking tambang ilegal akan ditindak tegas tanpa ragu. Statement Kapolri ini disampaikan saat peristiwa terjadinya penembakan di Solok Selatan, Sumatera Barat, 22 November 2024 lalu.
Untuk mendapatkan berita yang berimbang, media mencoba menghubungi pihak Polsek, namun hingga berita ini dinaikkan belum ada respon.
(Tim_Red)