SEMARANG [SaberPungli.net] Sebanyak 284 siswa SMP Negeri 02 Semarang mengikuti Pelatihan Keterampilan Mencanting dan Mewarnai Batik yang diselenggarakan oleh Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) UMKM Johar Selatan, kamis 9/10/2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan non-formal yang bertujuan menumbuhkan kreativitas sekaligus semangat kewirausahaan sejak usia dini.
Dalam pelatihan tersebut, para siswa diajarkan mengenal berbagai jenis kain batik, macam-macam canting, bahan pencantingan, serta teknik membuat batik pada media tote bag yang telah didesain terlebih dahulu.
Menariknya, motif yang diangkat pada pelatihan kali ini adalah ikon khas Kota Semarang, Warak Ngendog, yang menjadi simbol akulturasi budaya dan kearifan lokal. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk mengenal dan mencintai budaya daerahnya sendiri melalui karya kreatif.
Pelatihan Mencanting dan Mewarnai Batik ini merupakan pilihan langsung dari pihak sekolah, setelah sebelumnya LKP UMKM Johar Selatan menawarkan 15 jenis pelatihan keterampilan. “Kami memberikan kesempatan kepada sekolah untuk memilih program yang sesuai dengan kebutuhan mereka. SMPN 02 Semarang memilih pelatihan membatik karena dinilai mampu memperkenalkan budaya daerah sekaligus budaya nasional,” jelas Aik Solikati, Ketua LKP UMKM Johar Selatan.
LKP UMKM Johar Selatan sendiri telah beroperasi selama lebih dari dua setengah tahun dan berfokus pada pengembangan keterampilan masyarakat di berbagai bidang, seperti produksi, kuliner, craft, daur ulang limbah jelantah, rajut, ecoprinting, hingga fashion. Lembaga ini konsisten memberikan pelatihan kreatif yang mendukung tumbuhnya UMKM lokal.
“Tujuan utama kami adalah memberikan pendidikan non-formal yang mengasah kreativitas sekaligus membangun karakter anak-anak. Selain membatik, kami juga mengenalkan mereka pada pasar tradisional agar lebih menghargai budaya dan ekonomi lokal,” tambah Aik.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam menghidupkan kembali pasar tradisional yang mulai tergeser oleh sistem digital. “Kami ingin anak-anak belajar sambil mengenal nilai-nilai ekonomi lokal,” ujarnya.
Para mentor dan pelatih LKP UMKM Johar Selatan merupakan para penggerak UMKM di Pasar Johar yang telah berpengalaman di bidangnya. Pelatihan ini tidak berhenti pada proses pembelajaran saja, tetapi juga diarahkan agar hasil karya siswa memiliki nilai jual. “Kami mengajarkan sistem kewirausahaan, mulai dari produksi, pengemasan menarik, hingga strategi pemasaran. Bahkan, jika memungkinkan, karya mereka akan dipamerkan di berbagai kegiatan besar,” ungkap Aik.
Pelatihan ini dibuka dan dihadiri oleh Pj Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Aniceto Magno Da Silva, AP., S.Sos., SH., M.H, mewakili Wali Kota Semarang. Turut hadir pula Mas Fandhi dari KNPI Kota Semarang dan Ibu Sri, Kepala Sekolah SMPN 02 Semarang. Ketiganya menyambut positif kegiatan ini dan berharap program semacam ini dapat terus berlanjut sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kreativitas siswa di luar jam pelajaran.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta juga mengikuti kegiatan tour pasar di Pasar Johar untuk mengenal lebih dekat kondisi pasar tradisional yang kini tampil lebih modern dan tertata rapi. “Kami ingin mengubah stigma pasar yang identik dengan bau, becek, dan kotor. Sekarang Pasar Johar sudah jauh lebih bersih, bahkan dilengkapi dengan fasilitas seperti lift,” ujar Aik.
Menutup kegiatan, Aik berharap ke depan LKP UMKM Johar Selatan dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Semarang. “Kami ingin anak-anak punya warna baru dalam belajar—tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup dan rasa cinta terhadap kebudayaan kotanya sendiri,” pungkasnya.
#B13deks412._M. Usup
