Menurut keterangan warga setempat, penimbunan solar itu sudah berlangsung cukup lama dan kerap menimbulkan keresahan. Warga menduga solar bersubsidi tersebut sengaja ditampung dalam jumlah besar untuk diperjualbelikan kembali dengan harga lebih tinggi.
“Sering terlihat ada kendaraan tangki maupun jeriken yang keluar masuk lokasi dekat jembatan Sorogo. Kami khawatir ada penimbunan solar bersubsidi yang semestinya untuk kebutuhan masyarakat kecil,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Kecamatan Cepu sendiri dikenal sebagai salah satu daerah strategis yang berbatasan dengan Jawa Timur dan memiliki jalur transportasi padat. Kondisi ini dinilai rawan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mencari keuntungan dengan cara melawan hukum.
Hingga kini, pihak aparat penegak hukum belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penimbunan tersebut. Namun warga berharap agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan dan melakukan penertiban.
“Kalau dibiarkan, jelas masyarakat kecil yang paling dirugikan. Harga solar bisa langka dan mahal, padahal seharusnya subsidi itu untuk rakyat,” tambah warga lainnya.
Kasus dugaan penimbunan solar bersubsidi ini kini tengah menjadi sorotan di Cepu, Blora. Masyarakat menunggu langkah tegas dari pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terus berulang.
L4t1f_M. Usup
