BEM Semarang Menuntut Evaluasi 1 Tahun Kinerja Prabowo – Gibran

oleh -31 Dilihat
oleh

Semarang [SaberPungli.net] 20 Oktober 2025, Memasuki satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, suara kritis mulai bermunculan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Semarang menyuarakan evaluasi terbuka terhadap capaian dan janji kampanye pasangan tersebut yang dinilai belum sepenuhnya terealisasi.

Tuntutan Transparansi dan Keberpihakan Rakyat
Dalam aksi damai yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, para mahasiswa membawa sejumlah spanduk bertuliskan “Satu Tahun Janji, Mana Bukti?” dan “Negara Harus Hadir untuk Rakyat, Bukan Elit!”.

Koordinator aksi, Ahmad Rifki, menyampaikan bahwa BEM menyoroti beberapa sektor penting yang dianggap belum menunjukkan perubahan signifikan.

“Kami melihat masih banyak ketimpangan sosial, harga kebutuhan pokok terus naik, dan kebijakan ekonomi yang belum sepenuhnya berpihak kepada masyarakat kecil.

Kami mendesak pemerintah untuk lebih transparan dalam penggunaan anggaran dan memperkuat program pro-rakyat,” ujar Rifki.

Sorotan terhadap Isu Pendidikan dan Lapangan Kerja
Selain isu ekonomi, mahasiswa juga menyoroti kebijakan di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan.

Menurut mereka, janji pemerintah untuk membuka jutaan lapangan kerja dan memperkuat pendidikan vokasi belum menunjukkan hasil nyata.

“Kebijakan pendidikan masih membebani mahasiswa, terutama dengan biaya kuliah yang tinggi. Pemerintah seharusnya memperhatikan pemerataan akses pendidikan bagi daerah tertinggal,” tambah Putri Wulandari, perwakilan BEM Universitas Negeri Semarang.

BEM Semarang Menuntut Evaluasi 1 Tahun Kinerja Prabowo – Gibran

Harapan dan Ajakan Dialog
Meski bersuara kritis, BEM Semarang tetap membuka ruang dialog dengan pemerintah.

Mereka menegaskan bahwa kritik yang disampaikan bukan bentuk penolakan terhadap pemerintahan, melainkan sebagai pengingat moral dan sosial agar pemerintah tetap berada di jalur konstitusional dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

“Kami tidak anti pemerintah, tapi kami menuntut akuntabilitas dan keberpihakan. Setiap pemerintahan perlu evaluasi agar tidak jauh dari suara rakyat,” tegas Rifki.

Refleksi Satu Tahun
Satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran menjadi momentum penting untuk melihat apakah visi besar menuju Indonesia Emas 2045 benar-benar berjalan di atas fondasi keadilan sosial.

Mahasiswa berharap pemerintah mendengarkan aspirasi generasi muda sebagai mitra kritis, bukan lawan politik.

Chries

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.