140 Proyek di Salatiga Digeber, Proyek TWR Jalan Sesuai Spesifikasi

oleh -96 Dilihat
oleh

SALATIGA | SaberPungli.net:  Pemerintah Kota Salatiga tengah menggeber 140-an proyek infrastruktur di berbagai titik. Dari jalan, gedung, hingga jembatan, semua ditarget rampung sebelum 20 Desember 2025.

Kepala Dinas PUPR Kota Salatiga memberikan klarifikasi

“Untuk total di Salatiga kurang lebih ada sekitar 140-an titik, dari bina marga, cipta karya, dan pengairan. Kontrak maksimal harus selesai tanggal 20 Desember,” ujar Kepala DPUPR Salatiga, Syahdani Onang Prastowo, saat ditemui harian7.com di ruang kerjanya, Selasa (30/9/2025).
Beberapa proyek dikategorikan strategis. Misalnya pembangunan gedung kantor kelurahan Mangunsari, kantor Disdukcapil, jembatan di sejumlah titik, serta pengerjaan kawasan TWR.
Dua Lapis Pengawasan
Dani menegaskan, proyek tidak dibiarkan berjalan tanpa kontrol. “Ada pengawasan dari internal dinas, juga dari konsultan pengawas. Setiap dua minggu kita rapat evaluasi, termasuk soal K3, kesesuaian gambar dan spesifikasi,” jelasnya.
Sejauh ini, lanjut dia, belum ada temuan besar. Hanya masalah teknis kecil, seperti material batu yang terlalu kotor dan harus diganti. “Respons kontraktor bagus, komunikasi lancar,” imbuhnya.
Jembatan Banyuputih Sempat Jadi Sorotan
Salah satu proyek yang sempat bikin gaduh adalah pembangunan Jembatan Banyuputih. Kemacetan panjang mengular di kawasan itu. Namun Dani membela diri, biang keroknya bukan jembatan semata.
“Waktu itu di depan Masjid Pulutan kami bangun crossing untuk saluran air. Pekerjaan tinggal satu box cover, tapi terkendala jaringan pipa. Akhirnya mundur sehari. Pada Kamis macet panjang, tapi Jumat sudah lancar kembali,” ungkapnya.
Tersendat di Uji Besi
Meski kejar-kejaran dengan tenggat, beberapa pekerjaan molor gara-gara pengujian besi. Dani mengaku, proses itu tak bisa ditawar.
“Lab yang direkomendasikan di Jawa Tengah hanya dua. Biasanya hasil keluar satu minggu sampai 10 hari. Kemarin sampai tiga minggu. Jadi, mau pakai besi pun belum bisa sebelum ada hasil uji. Akhirnya terjadi keterlambatan,” tuturnya.
Jika ada kontraktor yang tetap molor, sanksinya jelas. “Tetap dikenai denda keterlambatan, satu per mil dari nilai kontrak,” tegas Dani.
TWR: Pekerja Wajib Pakai APD
Pantauan di proyek TWR, pengerjaan dilakukan CV Mitra Usaha Sejati bersama Rajendra Contrucktion. Pekerjaan dimulai 7 September 2025 dengan target 90 hari selesai.
“Dalam pelaksanaan pengerjaan konstruksi kami pastikan sesuai spesifikasi sebagaimana ada pada gambar kerja,” kata Joko, pelaksana lapangan.
Besi yang digunakan juga disebut sesuai standar. Para pekerja diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD). Hal ini dipertegas Yatno, mandor proyek. “Intinya kami mengerjakan secara baik dan tentunya ada pengawasan ketat,” terangnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.