Tradisi Susuk Wangan di Umbul Senjoyo, Warisan Budaya untuk Kelestarian Alam

oleh -1161 Dilihat
oleh

Kabupaten Semarang,SaberPungli.net:Pemerintah Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, menggelar tradisi *Merti Bumi Serasi Susuk Wangan* di Umbul Senjoyo pada Selasa (11/2/2025) pagi.

Tradisi turun-temurun ini bertujuan menjaga kelestarian sumber air sekaligus menjadi bagian dari peringatan *Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-504*, yang jatuh pada 15 Maret 2025.

*Pelestarian Lingkungan Melalui Susuk Wangan*

Camat Tengaran, Sri Sulistyorini menyampaikan bahwa Susuk Wangan merupakan agenda besar dalam perayaan hari jadi Kabupaten Semarang.

“Acara hari ini merupakan pelaksanaan Susuk Wangan di tingkat Kecamatan Tengaran. Sebanyak 15 desa di kecamatan ini juga menggelar kegiatan serupa,”ungkapnya kepada wartawan usai acara,di dampingi kades tegalwaton [tri wuryanto],Kapolsek,Danramil Tengaran,Perangkat desa juga pengelola mata air senjoyo.

Susuk Wangan diisi dengan berbagai kegiatan sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan, di antaranya:

– *Bersih-bersih sungai* di sekitar Umbul Senjoyo

– *Pelepasan burung*, melambangkan keseimbangan ekosistem

– *Penyebaran bibit ikan*, menjaga kelestarian ekosistem air

– *Penanaman pohon*, untuk mempertahankan keberlanjutan sumber mata air

Menurut Sulistyorini, ritual ini juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.

“Kegiatan ini rutin kami gelar setiap tahun sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan kelangsungan sumber mata air,” tambahnya.  Dengan terselenggaranya Susuk Wangan, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga sumber daya alam serta melestarikan budaya leluhur yang telah diwariskan turun-temurun.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.