Tolak ODOL, Karimun Komandoi Ratusan Truk Demo di DPRD Kabupaten Semarang. 

oleh -92 Dilihat
oleh

KABUPATEN SEMARANG,SaberPungli.net:20 Juni 2025. Penolakan terhadap kebijakan Over Dimension Over Load (ODOL) kian meluas. Di Kabupaten Semarang, ratusan sopir truk menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD pada Jumat (20/6), sebagai bentuk protes terhadap pemberlakuan aturan yang dinilai merugikan pelaku usaha kecil angkutan barang.

Aksi yang dipimpin oleh Karimun, selaku koordinator aksi, dimulai sejak pagi hari. Sekitar 100 unit truk memadati ruas Jalan Diponegoro, dari depan RSUD dr. Gondo Suwarno hingga Simpang Pegadaian, menciptakan pemandangan luar biasa yang menyita perhatian warga dan pengguna jalan.

> “Kami tidak anti aturan, tapi kami menolak kebijakan ODOL yang tidak berpihak. Banyak sopir dan pengusaha kecil yang akan tumbang kalau ini terus dipaksakan,” tegas Karimun dalam orasinya yang disambut yel-yel para peserta aksi.

Pengamanan Ketat dan Pengalihan Arus Lalu Lintas

Polres Semarang mengerahkan 235 personel yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., untuk mengamankan jalannya aksi. Sejumlah rekayasa lalu lintas diberlakukan, termasuk pengalihan kendaraan dari arah Solo ke Jalan Slamet Riyadi guna mencegah kemacetan parah.

> “Ada dinamika di lapangan, tapi semua bisa dikendalikan dengan pendekatan persuasif. Kami tetap mengedepankan humanisme dalam pengamanan,” ungkap AKBP Ratna di lokasi.

Audiensi: Suara Sopir Didengar Langsung DPRD

Sekitar pukul 10.00 WIB, sepuluh perwakilan sopir diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Drs. H. Umar Sujadi. Audiensi yang berlangsung di ruang rapat DPRD juga dihadiri oleh Kapolres dan Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf. Guvta Alugoro Koedoes.

Dalam pertemuan tersebut, DPRD menyatakan siap menampung aspirasi dan menyampaikannya ke tingkat provinsi maupun pusat.

> “Aspirasi ini adalah bagian dari demokrasi. Kami catat, kami dengar, dan akan kami sampaikan ke pihak berwenang,” ujar Umar Sujadi.

Empat Tuntutan Kunci dari Aksi Damai

Dalam aksinya, massa sopir menyuarakan empat tuntutan utama:

1. Revisi aturan ODOL yang dianggap merugikan dan tidak rasional.

2. Perlindungan hukum selama masa transisi agar tidak ada tindakan represif.

3. Pembentukan regulasi yang adil dalam pelaksanaan jembatan timbang.

4. Regulasi yang berpihak kepada pelaku usaha transportasi kecil dan menengah.

Aksi Berakhir Tertib, Apresiasi dari Kapolres

Massa mulai membubarkan diri secara tertib pukul 13.00 WIB. Namun sebagian sempat melanjutkan aksi simbolik di Simpang Karoseri Laksana, yang tetap berjalan damai berkat pendekatan persuasif dari aparat.

Dalam apel konsolidasi seusai pengamanan, Kapolres Semarang menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak.

> “Saya bangga kepada rekan-rekan di lapangan yang tetap profesional. Dan juga terima kasih kepada para peserta aksi yang menjaga ketertiban,” ujar AKBP Ratna.

Bagian dari Gerakan Nasional

Aksi di Kabupaten Semarang ini menjadi bagian dari gelombang nasional penolakan kebijakan ODOL. Para sopir berharap adanya ruang dialog terbuka dan peninjauan ulang atas aturan yang dinilai menekan pelaku transportasi rakyat.

M. bakara_M. Usup