Jakarta [SaberPungli.net] Kami – 4/9/2025, Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Jenderal Pol. Drs. Agus Andrianto S.H., M.H., menekankan pentingnya penguatan ekonomi berbasis koperasi. Setelah sukses menggagas Induk Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Inkopasindo), Menteri Agus mendorong Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim) membentuk koperasi Imigrasi.
Menteri Agus Andrianto mengatakan pembentukan koperasi dilingkungan Imigrasi akan menjadi instrumen baru untuk mendukung kesejahteraan pegawai sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dia menuturkan program ini adalah bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo.
“Ini saya minta juga dari Imigrasi, tolong bangun koperasi sejalan juga dengan arah kebijakan Bapak Presiden,” ujar Menteri Agus, dilihat dari unggahan akun Instagram resmi Kementerian Imipas.
“Ini kan upaya Bapak Presiden untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” lanjut Menteri Agus saat berkunjung ke Lapas Tangerang pada 14 Agustus 2025.
Menteri Agus Andrianto telah melakukan terobosan terkait sistem pemenuhan kebutuhan di lembaga permasyarakatan yakni Induk Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Inkopasindo).
Inkopasindo didirikan dengan mengutamakan transparansi, rasa kekeluargaan. Inkopasindo diharapkan dapat bermanfaat tak hanya bagi petugas pengayoman lapas, tetapi juga warga binaan.
Menteri Agus sebelumnya menyoroti harga-harga produk di koperasi lapas yang mahal dan tak lengkap. Koperasi di lapas sebelumnya berdiri atau dikelola masing-masing.
Dengan adanya dorongan ini, Menteri Agus Andrianto berharap koperasi imigrasi bisa menjadi model baru yang dapat direplikasi di lembaga lain. Ia optimistis, sinergi antara Inkopasindo, Koperasi Desa Merah Putih, dan koperasi imigrasi akan menjadi motor penggerak ekonomi rakyat berbasis kebersamaan.
Kementerian Imipas pun menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program-program inovatif yang langsung menyentuh masyarakat. Bagi Agus, koperasi bukan sekadar wadah ekonomi, melainkan simbol persatuan, solidaritas, dan kemandirian bangsa.
M. Usup
