SaberPungli.net: Demak senin 23/6/2025 Dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan stunting, kelompok UIN Walisongo Kerja Nyata Pencerah (KKN-) Universitas UIN Walisongo menggelar seminar kesehatan dengan tema “Penyuluhan Pencegahan Stunting” di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, Senin (23/06/2025).
Acara seminar ini merupakan salah satu dari beberapa program kerja yang dirangkai oleh tim KKN UIN Walisongo Seminar ini diadakan di kantor Desa Kebonbatur dihadiri oleh kepala desa Kebonbatur m. Abdullah fatoni dan kader Posyandu serta ibu-ibu PKK dari Beberapa dusun di Desa Kebonbatur kecamatan Mranggen kabupaten DEMAK
Pentingnya Penyuluhan Stunting untuk Masa Depan Anak
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, serta stimulasi yang tidak memadai pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimana masa itu sama dengan usia sejak berupa janin hingga berusia 23 bulan. Masalah stunting menjadi isu prioritas nasional yang memerlukan perhatian khusus, terutama di wilayah pedesaan. Desa Kebonbatur
potensi besar untuk mendukung upaya pencegahan stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
Seminar ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang cukup dan cara praktis mengolah bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga untuk mencegah stunting. Menghadirkan inovasi menarik dengan memanfaatkan hasil perkebunan lokal untuk menciptakan produk makanan sehat berupa puding wortel dan risoles sayur. Kreasi ini dibuat oleh KKN- UIN Walisongo, tidak hanya sebagai simbol edukasi tetapi juga sebagai upaya konkret untuk menunjukkan cara meningkatkan asupan gizi dengan bahan yang mudah diakses masyarakat desa Kebonbatur
“Acara ini Kami adakan tidak hanya untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya stunting, tetapi juga untuk memberitahu masyarakat Kebonbatur untuk meningkatkan gizi dengan memanfaatkan hasil perkebunan yang ada disini,” ujar Salah satu UIN Walisongo, selaku ketua divisi Kesehatan.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari ketua PKK desa Kebonbatur, yang memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN- UIN Walisongo atas kerja keras mereka dalam menyelenggarakan acara ini.
“Saya bangga kepada kakak-kakak KKN UIN Walisongo yang menyelenggarakan acara seminar kesehatan ini karena mereka semua bisa mengumpulkan ibu-ibu kader posyandu dan PKK dari beberapa dusun yang ada di Kebonbatur, dan semoga kedepannya melalui seminar ini ibu-ibu semua bisa mengambil ilmu dan paham tentang masalah stunting ini,” tuturnya.
Pemateri dalam acara tersebut adalah ibu kuntini ketua bidan Kebonbatur yang merupakan seorang bidan sekaligus pembina dari kader posyandu di desa Kebonbatur menjelaskan “penyebab utama stunting berasal dari pola makan yang kurang seimbang hingga kurangnya pemahaman tentang gizi.
“Stunting ini disebabakan karena pola makan yang tidak seimbang akibat kurangnya pemahaman masyarakat mengenai gizi sehat untuk balita dan ibu hamil,” ungkapnya.
Suntini juga memberikan panduan praktis tentang makanan tambahan yang sehat dan bergizi untuk anak-anak, balita, dan ibu hamil.
“Untuk anak-anak dan balita, berikan makanan tambahan yang kaya protein seperti telur, ikan, atau daging tanpa lemak, serta sayuran berwarna, buah-buahan, dan karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau ubi. Pastikan makanan kaya zat besi, kalsium, dan vitamin D untuk mendukung pembentukan tulang dan kesehatan darah. Bagi ibu hamil, makanan tambahan sebaiknya mengandung asam folat, zat besi, kalsium, protein, serta omega-3 yang penting untuk perkembangan otak janin. Hindari makanan olahan tinggi gula, garam, atau lemak trans, dan selalu pastikan makanan dalam kondisi segar dan higienis untuk mencegah risiko infeksi atau keracunan,” imbuhnya.
Kepala desa muhamad abdullah fatoni menyampaikan Hal ini bertujuan agar para ibu-ibu PKK dan kader Posyandu dapat menerapkan pengetahuan ini di rumah dan menyebarkan ke seluruh masyarakat desa Kebonbatur. Ucapnya
Tim Red_Teddy