Ketua Umum Fast Respon Nusantara,(FRN) Agus Flores, mengaku telah lebih dulu menyampaikan informasi terkait rencana pengiriman tersebut kepada sejumlah perwira tinggi, termasuk pejabat di Bareskrim Polri. Namun, pengiriman tetap berjalan dan berhasil lolos ke Tanjung Priok tanpa hambatan berarti.
“Kami sudah memberikan informasi ini sejak awal, tapi faktanya barang itu tetap bisa lolos. Dugaan saya, ada permainan catur di balik ini semua,” ujar Agus, Jumat (8/8/25).
Batu hitam dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi, namun sering menjadi objek penambangan ilegal tanpa izin resmi. Praktik ini tidak hanya mengurangi potensi pendapatan negara, tetapi juga menimbulkan kerusakan lingkungan di daerah penambangan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus ini. Sejumlah aktivis dan kelompok masyarakat sipil mendesak agar investigasi dilakukan secara transparan dan tuntas, termasuk menindak pihak-pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu.
M. Usup
