[SaberPungli.net] Polisi mengungkap alasan menetapkan Direktur Utama (Dirut) Terra Drone, Michael Wishnu Wardana sebagai tersangka kasus kebakaran gedung yang menewaskan 22 korban jiwa. Meskipun, Michael Wishnu belum diperiksa sebagai saksi.
Polisi mengungkap alasan menetapkan Direktur Utama (Dirut) Terra Drone, Michael Wishnu Wardana sebagai tersangka kasus kebakaran gedung yang menewaskan 22 jiwa. Meskipun, Michael Wishnu belum diperiksa sebagai saksi.
“Kemarin kita sempat panggil sebagai saksi, namun dalam perkembangannya penyidik sudah cukup yakin dan bukti sudah cukup untuk melakukan peningkatan status menjadi tersangka,” tutur Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra kepada wartawan, Kamis (11/12/2025).
Setelah penetapannya sebagai tersangka, penyidik kemudian bergerak menjemput paksa Michael Wishnu Wardana untuk melakukan pemeriksaan terkait kasus kebakaran gedung Terra Drone di Jakarta Pusat.
“Hari ini sudah diperiksa dan selesai atau tidaknya nanti akan berkembang dengan situasi dan bukti-bukti baru yang kita temukan,” jelmenandaskan Dengan penangkapan yang telah dilakukan 1×24 jam, maka penyidik juga memiliki kewenangan untuk langsung melakukan penahanan terhadap Michael Wishnu Wardana selaku Dirut Terra Drone.
“Barang bukti yang kita gunakan itu ya pertama adalah keterangan saksi. Yang kedua adalah bukti petunjuk dari dokumen-dokumen yang tidak saya sebutkan di sini karena kepentingan penyidikan. Dan yang ketiga adalah barang-barang yang ditemukan di lokasi yang tadi juga diuji oleh laboratorium forensik,” Roby menandaskan
Dirut Terra Drone Ditangkap
Polisi menangkap Direktur Utama (Dirut) Terra Drone, Michael Wishnu Wardana usai ditetapkan sebagai tersangka terkait peristiwa kebakaran gedung yang merenggut nyawa 22 korban jiwa.
“Iya (ditangkap),” tutur Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi Kamis (11/12/2025).
Dalam video yang beredar di kalangan wartawan, petugas menemui Michael Wishnu Wardana yang berada di sebuah apartemen. Di depan pintu, sebanyak empat anggota menjelaskan proses penegakan hukum terhadapnya.
“Saya terima itu kan besok jam 10,” kata Michael.
“Jadi gini pak, proses hukum juga tetap berlanjut. Kita juga kan cari alat bukti. Kalau tadi bapak datang (pemeriksaan) kan bapak bisa kasih pembelaan. Tapi kita juga datang, dalam perjalanannya kita menemukan alat bukti yang sudah cukup untuk menentukan bapak sebagai tersangka,” jawab petugas.
Michael mempertanyakan mengapa statusnya bisa naik dari saksi menjadi tersangka, sementara belum menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
“Tanpa ada informasi dari saya, begitu,” sahut Michael.
“Tanpa ada keterangan dari bapak sudah ditemukan alat bukti yang menentukan bapak sebagai tersangka. Jadi kita gelarkan dan kita timbulkan surat perintah penangkapan atas nama bapak,” kata petugas.
Selain surat perintah penangkapan, petugas juga menunjukkan surat perintah penggeledahan dan penyitaan kepada Michael.
“Penyitaan apa itu,” tanya Michael.
“Barang-barang yang berhubungan dengan perusahaan. Laptop, alat komunikasi dan lain-lain pak,” jawab petugas.
22 Orang Meninggal
Kebakaran Terra Drone yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat menewaskan 22 orang. Rinciannya, 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri, Brigjen Prima Heru mengatakan, proses identifikasi memakan waktu dua hari, berkat kombinasi kecocokan data primer dan kerja lembur tim forensik sejak malam hingga pagi.
“Kita ada data primer yang sangat akurat dari sidik jari, ada audotologi medis, dan lainnya jadi kombinasi,” ungkap dia.
Sementara itu, Kabid Yandokpol Pusdokkes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menerangkan, seluruh korban dipastikan meninggal akibat menghirup karbon monoksida saat kebakaran terjadi.
“Ya, bisa dipastikan seperti ini,” ujar dia.
Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol dr. Martinus Ginting menambahkan, pemeriksaan darah menunjukkan kadar CO yang tinggi, menandakan tubuh korban lebih dulu kehilangan kemampuan mengikat oksigen sebelum kobaran api membuat mereka tak bisa menyelamatkan diri.
Dia menerangkan, ikatan hemoglobin terhadap karbon monoksida jauh lebih kuat sekitar 20 hingga 30 kali dibanding oksigen.
“Jadi ketika terbakar itu kan tadi kadar keluar dia CO atau CO2 itu berikatan dengan darah. Sehingga orang tersebut tidak bisa bernafas, makanya ada pemeriksaan darah, kadar CO-nya tinggi. Kira-kira seperti itu,” ujar dia.
Chriz












