Jakarta Timur | Saberpungli.net- Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 17,15 triliun untuk rehabilitasi, perbaikan, dan renovasi sekolah. Hal itu diungkapkan Prabowo acara puncak Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
“Pemerintah telah mengalokasikan dana senilai Rp 17,15 triliun untuk melakukan rehabilitasi, perbaikan, dan renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta,” kata Prabowo, Kamis (28/11/2024). Prabowo mengatakan, dana ini nantinya akan dikirim langsung oleh pemerintah pusat ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Sehingga sekolah-sekolah bisa melakukan swakelola dalam pelaksanaan renovasi sekolahnya masing-masing.
“Dana ini akan dikirim langsung ke sekolah-sekolah, cash transfer dan nanti sekolah-sekolah akan melakukan swakelola. Sehingga nilai bantuan itu lebih bermanfaat untuk desa itu,” ujarnya.
Maksud Prabowo bantuan bisa bermanfaat bagi desa yakni dengan sekolah berbelanja bahan kebutuhan renovasi bangunan di desa setempat dan menggunakan pekerja dari daerah setempat juga. “Nilai itu bisa lebih bermanfaat, dan lebih berhasil untuk dirasakan oleh siswa, guru, dan rakyat setempat,” jelas Prabowo.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti akan melakukan koordinasi soal renovasi sekolah yang rusak dan bocor dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Prof. Mu’ti menyebutkan, persoalan renovasi sekolah kini telah menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum. “Saya berencana bertemu dengan Pak Menteri Pekerjaan Umum karena sekarang PR-nya sudah pindah ke tempat lain dan anak sekolah sudah banyak PR juga kan,” kata Prof. Mu’ti di sela-sela Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan di Jakarta, Senin (11/11/2024). Dia dan Dody mengaku sedang mengatur waktu untuk bertemu dan mendiskusikan soal solusi dan mekanisme pelaksanaan rehabilitasi sekolah. Prof. Mu’ti perharap, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, khususnya fasilitas fisik yang rusak, dapat segera dilakukan.
Terlebih, persoalan sekolah rusak juga menjadi atensi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Selama ini evaluasi sementara ketika masih dilaksanakan oleh Menteri PUPR itu salah satu kendalanya adalah pelaksanaannya tidak bisa cepat karena hanya melalui satu kementerian,” kata Prof. Mu’ti.
( * )