Maruarar memukul gondang sebagai simbol pembukaan, didampingi oleh Ketua Umum PBB Lambok Sihombing, jajaran pengurus, perwakilan Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bogor, serta para pendiri PBB. Dalam sambutannya, Maruarar mengajak seluruh anggota untuk mengingat kembali makna filosofi “Rumah Bolon” sebagai simbol persatuan dan kebersamaan.
> “Rumah Bolon mengingatkan kita bahwa ada rumah besar tempat bersatunya pemuda Batak, yaitu Pemuda Batak Bersatu,” ujar Maruarar.
Ia berharap Munas ini bisa melahirkan semangat baru, serta mengembalikan marwah organisasi yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Sementara itu, Lambok Sihombing menegaskan bahwa Munas bukan sekadar ajang berkumpul, melainkan momen refleksi dan penyatuan visi seluruh kader.
> “Munas ini harus jadi ruang refleksi dan evaluasi. Kalau ada yang mencalonkan diri, itu bukan bentuk persaingan, tapi dedikasi untuk organisasi,” ucapnya.
Lambok juga menekankan pentingnya menjaga semangat demokrasi dan persaudaraan dalam Munas. Ia mengajak seluruh peserta untuk menghargai proses dan hasil pemilihan, karena yang terpilih adalah bagian dari kehendak Tuhan.
> “Tidak ada yang kalah di Munas ini. Semua yang maju adalah yang siap mengabdi,” lanjutnya.
Sebagai Ketua Umum PBB periode 2020-2025, Lambok menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan selama kepemimpinannya dan berharap Munas ini memperkuat semangat kebersamaan.
Munas I berlangsung selama tiga hari, 13–15 Juni 2025, dengan agenda utama penetapan AD/ART baru dan pemilihan Ketua Umum periode 2025–2030. Kegiatan ini dihadiri oleh 22 DPD dari dalam negeri dan satu dari luar negeri, yaitu DPD Penang, Malaysia.
Untuk menyemarakkan acara, sejumlah artis Batak turut tampil, antara lain Erick Sihotang alias Sigaret Begu, Senada Trio, dan Nadeak Sister
M. Bakara_M. Usup