Ibu Selvi menekankan salah satu caranya dengan pendekatan edukatif dan kolaboratif termasuk melibatkan keluarga, sekolah, komunitas lokal, hingga tenaga medis dan aparat hukum. Ibu Selvi juga menyerukan agar fasilitas layanan kesehatan, termasuk RSUD, berperan aktif guna mencegah pernikahan anak usia dini melalui edukasi terkait dengan kesehatan reproduksi, serta layanan psikis dan mental kepada remaja secara tepat dan menyeluruh. Hal ini sebagai upaya mendukung agenda Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen terhadap perlindungan anak dan perempuan.
Ibu Selvi menyempatkan diri berinteraksi hangat bersama para peserta. Ia mengajak para peserta berdiskusi mengenai dampak buruk pernikahan anak usia dini. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Selvi juga mengajak peserta untuk memanfaatkan teknologi khususnya media sosial untuk menyuarakan pentingnya mencegah pernikahan anak di lingkungan sekitar. Ia juga berharap gerakan edukasi ini tidak berhenti hanya di NTB, tapi dapat menjangkau wilayah lain di Indonesia. Selain itu Ibu Selvi juga berpesan, agar para remaja tetap fokus menuntut ilmu dan mengejar cita-cita demi masa depan yang lebih baik, menuju generasi emas 2045.
Mari bersama cegah pernikahan usia dini, sebagaimana pesan Ibu Selvi, menikah itu bukan hanya sekedar modal cinta, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, hal ini demi melindungi masa depan generasi muda Indonesia.
Tim Red_M. Usup