Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pertanian dan peternakan tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi langkah warisan menjaga kesuburan tanah dan kualitas lingkungan untuk generasi mendatang. Para petani didampingi dalam pembuatan dan penggunaan pupuk organik dari limbah ternak, serta diajarkan pola tanam tumpang sari untuk memaksimalkan hasil panen tanpa merusak kesuburan tanah.
Selain itu, sistem peternakan ramah lingkungan juga diterapkan dengan pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk dan biogas, sehingga mengurangi pencemaran dan menambah nilai ekonomi bagi petani. Dengan kolaborasi ini, Forkompenab dan Koperasi Mapan Magelang berharap semakin banyak petani yang berani beralih ke pola tanam dan peternakan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya tentang panen hari ini, tetapi tentang bagaimana kita bisa tetap mewariskan tanah yang subur dan lingkungan yang sehat kepada anak cucu kita,” ungkap Rohimin, Ketua Umum Forkompenab dalam kegiatan monitoring lapangan di Magelang.
Langkah nyata ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk bersama-sama membangun pertanian dan peternakan yang bijak, mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menjaga keberlanjutan alam Indonesia.
Sis_M. Usup