Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Semarang menyampaikan apresiasi atas kiprah FKSB sebagai wadah komunikasi berbagai organisasi masyarakat (ormas) di Kota Semarang. Ia menegaskan bahwa pemerintah kota terbuka terhadap masukan dari berbagai elemen, khususnya ormas yang berperan penting menjaga kondusivitas dan mendukung pembangunan kota.
“Pemerintah Kota sangat menyambut baik kehadiran FKSB. Kami berharap masukan yang disampaikan dapat menjadi bahan bersama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan krusial yang ada di Semarang,” ujar Agustina Wilujeng.
Sementara itu, Ketua Umum FKSB, Dr. AM Jumai, menekankan pentingnya kolaborasi antara ormas dan pemerintah. Menurutnya, sinergi yang dibangun akan semakin memperkuat ikhtiar bersama dalam menciptakan kemajuan, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun pembangunan kota.
“Semoga audiensi ini menghasilkan langkah nyata kolaborasi antara Pemerintah Kota Semarang dengan FKSB, sehingga peran ormas dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” ungkap Jumai.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah aspirasi juga disampaikan. Salah satunya terkait kondisi bangunan yang ditempati para pedagang burung Karimata. Beberapa titik bangunan mengalami kebocoran, sejumlah fasilitas rusak, sementara pemungutan e-retribusi belum diimbangi dengan perawatan yang memadai. Keluhan ini disampaikan oleh Wahyudi, pengurus FKSB sekaligus perwakilan komunitas pedagang burung.
Selain itu, Jumai juga menyoroti kebutuhan FKSB akan kantor sekretariat yang hingga kini belum terwujud meski sudah tiga periode kepengurusan berganti. “Kami berharap Ibu Wali Kota berkenan memfasilitasi adanya sekretariat FKSB sebagai pusat koordinasi dan aktivitas kami,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyatakan siap memfasilitasi kebutuhan sekretariat FKSB. Ia menegaskan bahwa Pemkot akan mendukung penuh keberadaan FKSB agar semakin optimal menjalankan perannya sebagai wadah komunikasi, sinergi, dan pemberdayaan ormas di Kota Semarang,” pungkasnya
#b13deks412._M. Usup
